Senin, 31 Oktober 2011

ASBAABUN NUZUL


1.       PERHATIAN PARA ULAMA TERHADAP ASBABUN NUZUL

                Para peneliti ilmu-ilmu Qur’an menaruh perhatian besar terhadap pengetahuan tentang Asbabun Nuzul. Untuk menafsirkan Qur’an ilmu ini diperlukan sekali, sehingga ada pihak yang mengkhususkan diri mengenai pembahasan dalam bidang itu.  Yang terkenal diantaranya ialah :

Minggu, 30 Oktober 2011

AYAT YANG PERTAMA & TERAKHIR TURUN


1.       YANG TURUN PERTAMA KALI.

Ada dua pendapat yang dikenal tentang ayat yang turun pertama kali, masing-masing dengan dalil sbb:

Pendapat Pertama : Surat Al-Alaq 1-5

                Yang paling sahih mengenai yang pertama kali turun ialah firman Allah :

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

AYAT MAKKIYAH & MADANIYAH


1.       PERHATIAN ULAMA TERHADAP MAKKIYAH & MADANIYAH

                Para ulama begitu tertarik untuk menyelidiki surah-surah makki dan madani. Mereka meneliti Qur`an ayat demi ayat dan surah-demi surah untuk ditertibkan, sesuai dengan nuzulnya, dengan memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka mengumpulkan antara waktu, tempat dan pola kalimat. Cara demikian merupakan ketentuan cermat yang memberikan pada peneliti obyektif, gambaran mengenai penyelidikan, ilmiah tentang ilmu makki dan madani. Dan itu pula sikap ulama kita dalam melakukan pembahasan-pembahasan terhadap aspek kajian Qur`an lainnya.

Jumat, 28 Oktober 2011

TURUNNYA AL-QUR'AN


1.       TAHAPAN TURUNNYA AL-QURAN

                Allah SWT menjelaskan secara umum tentang turunnya Al-Quran dalam tiga tempat dalam Al-Quran, masing-masing :

a)      Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ

Kamis, 27 Oktober 2011

WAHYU


1.       ARTI WAHYU

a.       Pengertian Wahyu secara Bahasa
       Dikatakan wahaitu ilaih dan auhaitu, bila kita berbicara kepadanya agar tidak diketahui orang lain. Wahyu adalah isyarat yang cepat. Itu terjadi melalui pembicaran yang berupa rumus dan lambang, dan terkadang melalui suara semata, dan terkadang pula melalui isyarat dengan sebagian anggota badan.

Minggu, 23 Oktober 2011

IJAZ AL-QUR'AN


1.       PENGERTIAN IJAZ QURAN DAN MUKJIZAT

a.       Pengertian i’jaz menurut bahasa:
                Kata I’jaz adalah isim mashdar dari ‘ajaza-yu’jizu-i’jazan yang mempunyai arti “ketidakberdayaan atau keluputan” (naqid al-hazm). Kata i’jaz juga berarti “terwujudnya ketidakmampuan”, seperti dalam contoh: a’jaztu zaidan “aku mendapati Zaid tidak mampu".

DEFENISI AL-QUR'AN


1.       PENGERTIAN / DEFINISI AL-QURAN

Pengertian Al-Quran meliputi dua hal, yaitu secara bahasa dan secara istilah, masing-masing sbb :

a.      Pengertian Al-Quran secara bahasa
                Lafadzh Qara`a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira`ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapih.

PENGANTAR ULUMUL QUR'AN



  1. PENGERTIAN ULUMUL QURAN

                Kata u`lum jamak dari kata i`lmu. i`lmu berarti al-fahmu wal idraak (faham dan menguasai). Kemudian arti kata ini berubah menjadi permasalahan yang beraneka ragam yang disusun secara ilmiah.
                Jadi, yang dimaksud dengan u`luumul qu`ran ialah ilmu yang membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan Al-Quran dari segi asbaabu nuzuul."sebab-sebab turunnya al-qur`an", pengumpulan dan penertiban Qur`an, pengetahuan tentang surah-surah Mekah dan Madinah,An-Nasikh wal mansukh, Al-Muhkam wal Mutasyaabih dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Qur`an.

Jumat, 21 Oktober 2011

METODE TAKHRIJ HADITS

Takhrij Hadis dan Metode-Metodenya

Menurut Mahmud al-Tahhan, pada mulanya ilmu Takhrij al-Hadis tidak dibutuhkan oleh para ulama dan peneliti hadis, karena pengetahuan mereka tentang sumber hadis ketika itu sangat luas dan baik. Hubungan mereka dengan sumber hadis juga kuat sekali, sehingga apabila mereka hendak membuktikan ke-sahih-an sebuah hadis, mereka dapat menjelaskan sumber hadis tersebut dalam berbagai kitab hadis, yang metode dan cara-cara penulisan kitab-kitab hadis tersebut mereka ketahui.[1]

Kamis, 20 Oktober 2011

PENGERTIAN ULUMUL HADITS


Pengertian Ulumul Hadits
Ulum al-hadist terdiri dari atas 2 kata, yaitu ‘ulum dan Al-hadist. Kata ‘ulum dalam bahasa arab adalah bentuk jamak dari ‘ilm, jadi berarti “ilmu-ilmu”; sedangkan al-hadist di kalangan Ulama Hadis berarti “segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi SAW dari perbuatan, perkataan, taqir, atau sifat.” (Mahmud al-thahhan, Tatsir Mushthalah al-hadist (Beirut: Dar Al-qur’an al-karim, 1979), h.14) dengan demikian, gabungan kata ‘ulumul-hadist mengandung pengertian “ilmu-ilmu yang membahas atau berkaitan Hadis nabi SAW”.

Selasa, 18 Oktober 2011

METODOLOGI KRITIK SANAD HADITS


A.   Pengertian dan Sejarah Kritik Sanad Hadis
Kata  kritik merupakan alih bahasa  dari bahasa Arab  ﻧﻗﺩ  (naqd).[1] Sekalipun kata tersebut tidak terdapat dalam al-Qur’an maupun dalam al-Hadis, namun tidak berarti bahwa kegiatan kritik hadis bukan sebuah kegiatan ilmiah dalam kajian hadis, karena kegiatan ini memang muncul belakangan. Sedangkan kata kritik sendiri dalam Kamus Umum  Bahasa  Indonesia berarti sebuah usaha menemukan  kekeliruan dan kesalahan,[2]

METODOLOGI KRITIK MATAN HADITS

A.      Pengertian dan Sejarah Kritik Matan
Pegertian kata kritik sudah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan kata matan secara etimologi adalah punggung jalan atau muka jalan, tanah yang tinggi dan keras. Secara terminology kata matan (matnul hadis) berarti materi berita yang berupa sabda, perbuatan atau taqrir Nabi SAW yang terletak setelah sanad yang terakhir. Secara umum, matan dapat diartikan selain sesuatu pembicaraan yang berasal/ tentang Nabi, juga berasal/ tentang sahabat atau Tabi’in.[1]

Qiyaas

A.  Pengertian Qiya>s
            Dalam kamus  lisa>n al- arab  qiya>s secara itimologi (lugawi), berasal dari kata قا سه - يقيسه yang berarti “mengukur” [4] menyamakan, dan menghimpun atau ukuran skala, bandingan, dan analogi[5]  dalam bukunya Umar Abdullah yang berjudul Sulla>m al-Wasul li Ilm al-Us}hu>l. yang dikutip dari bukunya Zaky al-Din Sya’ban,  Us}hu>l al-Fiqh al-Isla>mi  bahwa qiya>s diartikan dengan تقدير شيى ء بشيى آخر yaitu mengukur sesuatu dengan sesuatu yang lainnya.[6]

TEHNIK/METODOLOGI PERIWAYATAN HADITS

TEKNIK PERIWAYATAN HADIS


A. Bentuk-Bentuk Periwayatan Hadis dari Nabi
Dalam kamus besar Indonesia Periwayatan adalah kata yang memberoleh awalan “me” dan akhiran “an” yang berasal dari kata “riwayat” yaitu cerita yang turun temurun. Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, telah berhasil membimbing ummat kepada ajaran Agama yang dibawanya. Walaupun dia sukses dalam membimbing ummatnya, tapi kehidupan sehari-

PERKEMBANGAN HADITS

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN HADITS

1.Perkembangan Hadits Pada Masa Rasullullah SAW
a.Cara Rasulullah Menyampaikan Hadis
Dalam riwayat Bukhari, disebutkan Ibnu Mas’ud pernah bercerita, bahwa Rasulullah SAW, menyampaikan hadisnya dengan berbagai cara, sehingga para sahabat selalu ingin mengikuti pengajiannya dan tidak mengalami kejenuhan.