Selasa, 22 November 2011

ALIRAN SALAFIYAH

1.      Sejarahnya

Salaf artinya terdahulu dan Ahlu Salaf adalah orang-orang yang terdahulu. Ada yang mengatakan bahwa mereka adalah sahabat-sahabat Nabi dan golongan Muhajirin dan Anshar yang mengikuti Sunnah Nabi. Hal ini didasarkan pada QS. Al Taubah ayat 100 yang terjemahnya :
Orang-orang yang terdahulu (Muhajirin dan Anshar yang pertama) dan mereka mengikuti orang-orang itu dalam segala kebaikannya, semua diridhai Allah dan mereka pun ridha kepada Allah, yang menyediakan bagi orang-orang itu surga, dengan sungai-sungai yang mengalir simpang siur, semua mereka akan abadi menempatinya. Itulah suatu kejayaan yang besar

AHMADIYAH

1) Sejarah Ringkas Paham Ahmadiyah
            Pendiri dari golongan ini bernama Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, lahir di Qadariyah sebuah desa dekat daerah Punjab 1836 M, sekarang Pakistan tahun 1950 M. Ghulam Ahmad mendakwahkan bahwa ia adalah Nabi sesudah Nabi Muhammad saw.
            Sudah terang bahwa Mirza Ahmad bin Ghulam ini termakan ajaran Syi’ah Isma’iliyah yang ketika itu banyak di daerah Punjab, yang mempercayai bahwa akan lahir pada akhir zaman Imam Mahdi yang adil yang akan mambawa keadilan untuk seluruh dunia, yang pangkatnya tidak kalah dari Nabi dan juga menerima wahyu dari Tuhan.

Rabu, 02 November 2011

TA’ARUDH AL-ADILLAH

TA’ARUDH AL-ADILLAH
Oleh : Kelompok 1
A. Pengertian Ta’arudh Al-Adillah
Ta’arudh menurut arti bahasa adalah pertentangan satu dengan yang lainnya. Sementara kata Al-Adillah adalah bentuk Plural dari kata dalil, yang berarti Argumen, alasan dan dalil.                                                             .
Secara Istilah Ta’arudh al- Adillah diartikan sebagai perlawanan antara kandungan salah satu dari dua dalil yang sama derajatnya dengan kandungan dalil yang lain. Sehingga dalam implikasinya kedua dalil yang berlawanan tersebut tidak mungkin dipakai pada satu waktu.[1]

PENGANTAR USHUL FIQH

PENGANTAR ILMU USHUL FIQH
I. PENDAHULUAN
Pada waktu Nabi Muhammad saw masih hidup, segala persoalan hukum yang timbul langsung ditanyakan kepada beliau. Beliau memberikan jawaban  hukum dengan menyebutkan ayat-ayat Al-Qur’an. Dalam keadaan tertetu beliau juga memberikan jawaban melalui penetapan beliau yang disebut hadits atau as-sunnah.
Al-Qur’an turun dalam bahasa Arab begitu juga Al-Qur’an. Maka dalam pemahamannya terhadap segala bentuk hal atau upaya untuk memformulasikan hukum bagi para sahabat tidaklah memperoleh kesulitan yang berarti. Hal ini didasari dengan pemahaman mereka yang mendalam tentang bahasa arab dan segala bentuk hal yang melatar belakangi dalam turunnya ayat-ayat hukum.

KAIDAH USHULIYAH

BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
Qawaidul Ushuliyah (kaidah-kaidah Ushul) adalah suatu kebutuhan bagi kita semua khususnya mahasiswa Azhar, calon mujtahid yang akan meneruskan perjuangan pendahulu-pendahulu kita dalam membela dan menegakkan islam dimanapun berada. Banyak dari kita yang kurang mengerti bahkan ada yang belum mengerti sama sekali apa itu Qawaidul ushuliyah. Maka dari itu, kami selaku penyusun mencoba untuk menerangkan tentang kaidah-kaidah ushul, mulai dari pengertian, perkembangan, sumber-sumbernya, dan beberapa urgensi dari kaidah-kaidah ushul.

DAFTAR REFERENSI ULUMUL QUR'AN


Daftar Referensi

1.       Terjemah Kitab " Mabahits fi Uluumil Qur'an " karya Manna'ul Qatthan
2.       Bagaimana berinteraksi dengan Al-Quran karya Dr. Yusuf Qaradhawi
3.       Kitab " At-Tibyan fii Uluumil Qur'an " oleh Muhammad Ali As-Shobuni
4.       Kitab " Al- Adhwa ala ulumil quran " oleh Dr. Abdul Aziz Saqor
5.       Kitab " Manahilul Irfan " oleh Syaikh Az-Zarqooni
6.       Kitab " Jam'u Al-Jadawil " oleh Syeikh Jasim Al-Muhalhil
7.       Makalah : " Tadwin Al-Qur'an, asy-syubuhaat wa ar-rodd alaihi ", Hatta Syamsuddin
8.       Situs-situs Islam dalam negri dan timur tengah.

TAJWID DAN TILAWAH


1.       PENGANTAR SINGKAT ILMU TAJWID

Dalam pengantar singkat ilmu tajwid ini, akan kita bahas beberapa hal antara lain : Pengertian Tajwid, Keutamaan Tajwid, Hukum Tajwid serta Objek Pembahasan Ilmu Tajwid.

a.       Pengertian Tajwid & Ilmu Tajwid
       Tajwid secara bahasa artinya at-tahsiin wal ijaadah : baik dan membaguskan. Secara Istilah Tajwid berarti :
التجويد هو إعطاء الحروف حقوقها و ترتيبها , و رد الحرف إلى مخرجه و أصله, و تلطيف النطق به على كمال هيئة من غير إسراف ولا تعسف ولا إفراط ولا تكلف.

QIRAAT


1.       PENGERTIAN QIROAT

Al-Qira'aat adalah jamak dari kata qiro'ah yang berasal dari qara'a - yaqra'u - qirâ'atan. Menurut istilah qira'at ialah salah satu aliran dalam pelafalan/pengucapan Al-Qur'an yang dipakai oleh salah seorang imam qura' yang berbeda dengan lainnya dalam hal ucapan Al-Qur'anul Karim. Qira'at ini berdasarkan sanad-sanadnya sampai kepada Rasulullah SAW.

AL-QUR'AN TURUN DENGAN 7 HURUF


1.       PENGANTAR TUJUH HURUF DALAM AL-QURAN

                Orang Arab mempunyai aneka ragam lahjah (dialek) yang timbul dari fitrah mereka dalam langgam, suara dan huruf-huruf sebagaimana diterangkan secara komprehensip dalam kitab-kitab sastra. Setiap kabilah mempunyai irama sendiri dalam mengucapkan kata-kata yang tidak dimiliki oleh kabilah-kabilah lain.

Selasa, 01 November 2011

ASBAABUN NUZUL


1.       PERHATIAN PARA ULAMA TERHADAP ASBABUN NUZUL

                Para peneliti ilmu-ilmu Qur’an menaruh perhatian besar terhadap pengetahuan tentang Asbabun Nuzul. Untuk menafsirkan Qur’an ilmu ini diperlukan sekali, sehingga ada pihak yang mengkhususkan diri mengenai pembahasan dalam bidang itu.  Yang terkenal diantaranya ialah :
§  Ali bin Madini, Guru Bukhari,
§  Abul Hasan Ali al-Wahidi (427 H)  dalam kitabnya Asbabun Nuzul,
§  Burhanuddin al-Ja’bari  (732 H) yang meringkaskan kitab al-Wahidi dengan menghilangkan isnad-isnadnya, tanpa menambahkan sesuatu.
§  Syaikhul Islam Ibn Hajar  al-Atsqolani ( 852 H) yang mengarang satu kitab mengenai Asbabun Nuzul.
§  Jalaluddin As-Suyuti ( 911 H) yang mengatakan tentang dirinya : ` Dalam hal ini, aku telah mengarang satu kitab lengkap, singkat dan sangat baik serta dalam bidang ilmu ini belum aad satu kitab pun menyamainya. Kitab itu aku namakan Lubabul Manqul fi Asbabin Nuzul.

PENGUMPULAN DAN PENERBITAN AL-QUR'AN


1.       PENGERTIAN JAM'UL QUR'AN / PENGUMPULAN AL-QURAN

                Yang dimaksud dengan pengumpulan Qur'an ( Jam'ul Qur'an ) oleh para ulama adalah salah satu dari dua pengertian berikut :

Pertama : Pengumpulan dalam arti menghafalkan Hifdzuhu ( menghafalkannya dalam hati).

Jumma'ul Quran artinya huffazuhu ( penghafal-penghafalnya, orang yang menghafalkannya didalam hati). Inilah makna yang dimaksudkan dalam firman Allah kepada Nabi-Nabi senantiasa menggerak-gerakkan kedua bibir dan lidahnya untuk membaca Qur'an ketika itu turun kepadanya sebelum jibril selesai membacakannya, karena ingin menghafalkannya:

AYAT MAKKIYAH & MADANIYAH


1.       PERHATIAN ULAMA TERHADAP MAKKIYAH & MADANIYAH

                Para ulama begitu tertarik untuk menyelidiki surah-surah makki dan madani. Mereka meneliti Qur`an ayat demi ayat dan surah-demi surah untuk ditertibkan, sesuai dengan nuzulnya, dengan memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka mengumpulkan antara waktu, tempat dan pola kalimat. Cara demikian merupakan ketentuan cermat yang memberikan pada peneliti obyektif, gambaran mengenai penyelidikan, ilmiah tentang ilmu makki dan madani. Dan itu pula sikap ulama kita dalam melakukan pembahasan-pembahasan terhadap aspek kajian Qur`an lainnya.