Sabtu, 03 Desember 2011

JUAL BELI (BA'I)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
                Sebagai makhluk social, manusia tidak bisa lepas untuk berhubungan dengan orang lain dalam kerangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia sangat beragam, sehingga terkadang secara pribadi ia tidak mampu untuk memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain.

Jumat, 02 Desember 2011

SEJARAH LATAR BELAKANG MUNCULNYA PERSOALAN KALAM/TEOLOGI DALAM ISLAM

SEJARAH LATAR BELAKANG MUNCULNYA PERSOALAN KALAM/TEOLOGI DALAM ISLAM
Menurut Harun Nasution, kemunculan persoalan kalam dipicu oleh persoalan politik yang mengangkut peristiwa pembunuhan Utsman bin Affan yang berujung pada penolakan Mu’awiyah terhadap kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Ketegangan ini mengakibatkan timbulnya perang siffin yang berakhir dengan keputusan tahkim(arbitrase).

KHAWARIJ DAN MURJI'AH

A. Aliran Khawarij
Istilah Khawarij berasal dari kata “kharaja” yang berarti keluar. Nama itu diberikan kepada mereka yang keluar dari barisan Ali. Alasan mereka keluar, karena tidak setuju terhadap sikap Ali Bin Abi Thalib yang menerima arbirtrase sebagai jalan untuk menyelesaikan persengketaan khalifah dengan Muawiyah Bin Abi Sufyan.

MU'TAZILAH

a. Asal usul Mu’tazilah

            Mu’tazilah yang berasal dari bahasa Arab اعتزل)) berarti : menjauhkan, mengenyampingkan atau memisahkan.[1]
Sedang penamaan Mu’tazilah yang menggambarkan asal usulnya terdapat perbedaan pendapat :
            Al Syahrastani menjelaskan bahwa nama Mu’tazilah didasarkan pada peristiwa Washil bin ‘ Atho dengan teman-temannya ‘Amr bin Ubaid. Keduanya dikenal sebagai pengikut pengajian Hasan Basri yang setia, tetapi pada suatu hari datang salah seorang menanyakan tentang kedudukan pelaku dosa besar. Hasan Basri baru berpikir, tiba-tiba Washil bin ‘Atho mengemukakan pandangannya bahwa orang yang melakukan dosa besar tidak kafir dan tidak pula mukmin, melainkan berada di antara keduanya. Setelah itu ia meninggalkan pengajian, maka Hasan Basri mengatakan bahwa Washil bin ‘Atho menjauhkan diri dari kita (I’tazala) dan pengikutnya dinamakan Mu’tazilah.[2]

Kamis, 01 Desember 2011

QADARIAH DAN JABARIAH


DUA MAZHAB BESAR TEOLOGI KLASIK
(Kejabariahan dan Keqadariahan dalam Dunia Islam Masa Kini)

A. Latar belakang masalah
Dalam tradisi Islam dikenal ada beberapa aliran teologi yang berkembang sejak awal kehadiran Islam. Diantara aliran-aliran teologi tersebut, pada umumnya hanya memiliki dua pilihan pemikiran khususnya yang terkait dengan wacana “tentang kehendak” dan “perbuatan” manusia.

AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH

Term Ahl al Sunnah, kelihatannya banyak dipakai setelah timbulnya aliran Asy’ariyah dan Maturudiyah. Meski demikian, kata Ahl al Sunnah Wa al Jama’ah telah dijumpai jauh sebelum itu, misalnya di dalam surat al Ma’mun kepada Gubernur Ishak bin Ibrahim, dimana termaktub kata-kata ‘nasaba anfusahum ila Ahl al Sunnah dan kata-kata ahl al-haq wa al din wa al jama’ah.[1]

SYIAH

I. Asal Usul Syi’ah
Syi’ah berarti “Kelompok yang mempunyai ikatan kebersamaan mendukung ide, prinsip atau tokoh”.[1]
Ada beberapa pendapat mengenai munculnya istilah Syi’ah :
1)     Sebagian orang menganggap bahwa sejak Rasulullah saw. wafat, Ali bin Abi Thalib memang mempunyai pendukung yang memperjuangkan kursi kekhalifahan buat Ali yang disebut dengan Syi’ah Ali.[2]
2)     Sebagian yang yang lain menganggap bahwa pada peristiwa terbunuhnya Usman bin Affan, kaum muslimin terbagi menjadi dua golongan, sebagian besar menjadi Syi’ah Ali dan sebagian kecil menjadi Syi’ah Mu’awiyah.[3]

Selasa, 22 November 2011

ALIRAN SALAFIYAH

1.      Sejarahnya

Salaf artinya terdahulu dan Ahlu Salaf adalah orang-orang yang terdahulu. Ada yang mengatakan bahwa mereka adalah sahabat-sahabat Nabi dan golongan Muhajirin dan Anshar yang mengikuti Sunnah Nabi. Hal ini didasarkan pada QS. Al Taubah ayat 100 yang terjemahnya :
Orang-orang yang terdahulu (Muhajirin dan Anshar yang pertama) dan mereka mengikuti orang-orang itu dalam segala kebaikannya, semua diridhai Allah dan mereka pun ridha kepada Allah, yang menyediakan bagi orang-orang itu surga, dengan sungai-sungai yang mengalir simpang siur, semua mereka akan abadi menempatinya. Itulah suatu kejayaan yang besar

AHMADIYAH

1) Sejarah Ringkas Paham Ahmadiyah
            Pendiri dari golongan ini bernama Hazrat Mirza Ghulam Ahmad, lahir di Qadariyah sebuah desa dekat daerah Punjab 1836 M, sekarang Pakistan tahun 1950 M. Ghulam Ahmad mendakwahkan bahwa ia adalah Nabi sesudah Nabi Muhammad saw.
            Sudah terang bahwa Mirza Ahmad bin Ghulam ini termakan ajaran Syi’ah Isma’iliyah yang ketika itu banyak di daerah Punjab, yang mempercayai bahwa akan lahir pada akhir zaman Imam Mahdi yang adil yang akan mambawa keadilan untuk seluruh dunia, yang pangkatnya tidak kalah dari Nabi dan juga menerima wahyu dari Tuhan.

Rabu, 02 November 2011

TA’ARUDH AL-ADILLAH

TA’ARUDH AL-ADILLAH
Oleh : Kelompok 1
A. Pengertian Ta’arudh Al-Adillah
Ta’arudh menurut arti bahasa adalah pertentangan satu dengan yang lainnya. Sementara kata Al-Adillah adalah bentuk Plural dari kata dalil, yang berarti Argumen, alasan dan dalil.                                                             .
Secara Istilah Ta’arudh al- Adillah diartikan sebagai perlawanan antara kandungan salah satu dari dua dalil yang sama derajatnya dengan kandungan dalil yang lain. Sehingga dalam implikasinya kedua dalil yang berlawanan tersebut tidak mungkin dipakai pada satu waktu.[1]

PENGANTAR USHUL FIQH

PENGANTAR ILMU USHUL FIQH
I. PENDAHULUAN
Pada waktu Nabi Muhammad saw masih hidup, segala persoalan hukum yang timbul langsung ditanyakan kepada beliau. Beliau memberikan jawaban  hukum dengan menyebutkan ayat-ayat Al-Qur’an. Dalam keadaan tertetu beliau juga memberikan jawaban melalui penetapan beliau yang disebut hadits atau as-sunnah.
Al-Qur’an turun dalam bahasa Arab begitu juga Al-Qur’an. Maka dalam pemahamannya terhadap segala bentuk hal atau upaya untuk memformulasikan hukum bagi para sahabat tidaklah memperoleh kesulitan yang berarti. Hal ini didasari dengan pemahaman mereka yang mendalam tentang bahasa arab dan segala bentuk hal yang melatar belakangi dalam turunnya ayat-ayat hukum.

KAIDAH USHULIYAH

BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
Qawaidul Ushuliyah (kaidah-kaidah Ushul) adalah suatu kebutuhan bagi kita semua khususnya mahasiswa Azhar, calon mujtahid yang akan meneruskan perjuangan pendahulu-pendahulu kita dalam membela dan menegakkan islam dimanapun berada. Banyak dari kita yang kurang mengerti bahkan ada yang belum mengerti sama sekali apa itu Qawaidul ushuliyah. Maka dari itu, kami selaku penyusun mencoba untuk menerangkan tentang kaidah-kaidah ushul, mulai dari pengertian, perkembangan, sumber-sumbernya, dan beberapa urgensi dari kaidah-kaidah ushul.

DAFTAR REFERENSI ULUMUL QUR'AN


Daftar Referensi

1.       Terjemah Kitab " Mabahits fi Uluumil Qur'an " karya Manna'ul Qatthan
2.       Bagaimana berinteraksi dengan Al-Quran karya Dr. Yusuf Qaradhawi
3.       Kitab " At-Tibyan fii Uluumil Qur'an " oleh Muhammad Ali As-Shobuni
4.       Kitab " Al- Adhwa ala ulumil quran " oleh Dr. Abdul Aziz Saqor
5.       Kitab " Manahilul Irfan " oleh Syaikh Az-Zarqooni
6.       Kitab " Jam'u Al-Jadawil " oleh Syeikh Jasim Al-Muhalhil
7.       Makalah : " Tadwin Al-Qur'an, asy-syubuhaat wa ar-rodd alaihi ", Hatta Syamsuddin
8.       Situs-situs Islam dalam negri dan timur tengah.

TAJWID DAN TILAWAH


1.       PENGANTAR SINGKAT ILMU TAJWID

Dalam pengantar singkat ilmu tajwid ini, akan kita bahas beberapa hal antara lain : Pengertian Tajwid, Keutamaan Tajwid, Hukum Tajwid serta Objek Pembahasan Ilmu Tajwid.

a.       Pengertian Tajwid & Ilmu Tajwid
       Tajwid secara bahasa artinya at-tahsiin wal ijaadah : baik dan membaguskan. Secara Istilah Tajwid berarti :
التجويد هو إعطاء الحروف حقوقها و ترتيبها , و رد الحرف إلى مخرجه و أصله, و تلطيف النطق به على كمال هيئة من غير إسراف ولا تعسف ولا إفراط ولا تكلف.

QIRAAT


1.       PENGERTIAN QIROAT

Al-Qira'aat adalah jamak dari kata qiro'ah yang berasal dari qara'a - yaqra'u - qirâ'atan. Menurut istilah qira'at ialah salah satu aliran dalam pelafalan/pengucapan Al-Qur'an yang dipakai oleh salah seorang imam qura' yang berbeda dengan lainnya dalam hal ucapan Al-Qur'anul Karim. Qira'at ini berdasarkan sanad-sanadnya sampai kepada Rasulullah SAW.

AL-QUR'AN TURUN DENGAN 7 HURUF


1.       PENGANTAR TUJUH HURUF DALAM AL-QURAN

                Orang Arab mempunyai aneka ragam lahjah (dialek) yang timbul dari fitrah mereka dalam langgam, suara dan huruf-huruf sebagaimana diterangkan secara komprehensip dalam kitab-kitab sastra. Setiap kabilah mempunyai irama sendiri dalam mengucapkan kata-kata yang tidak dimiliki oleh kabilah-kabilah lain.

Selasa, 01 November 2011

ASBAABUN NUZUL


1.       PERHATIAN PARA ULAMA TERHADAP ASBABUN NUZUL

                Para peneliti ilmu-ilmu Qur’an menaruh perhatian besar terhadap pengetahuan tentang Asbabun Nuzul. Untuk menafsirkan Qur’an ilmu ini diperlukan sekali, sehingga ada pihak yang mengkhususkan diri mengenai pembahasan dalam bidang itu.  Yang terkenal diantaranya ialah :
§  Ali bin Madini, Guru Bukhari,
§  Abul Hasan Ali al-Wahidi (427 H)  dalam kitabnya Asbabun Nuzul,
§  Burhanuddin al-Ja’bari  (732 H) yang meringkaskan kitab al-Wahidi dengan menghilangkan isnad-isnadnya, tanpa menambahkan sesuatu.
§  Syaikhul Islam Ibn Hajar  al-Atsqolani ( 852 H) yang mengarang satu kitab mengenai Asbabun Nuzul.
§  Jalaluddin As-Suyuti ( 911 H) yang mengatakan tentang dirinya : ` Dalam hal ini, aku telah mengarang satu kitab lengkap, singkat dan sangat baik serta dalam bidang ilmu ini belum aad satu kitab pun menyamainya. Kitab itu aku namakan Lubabul Manqul fi Asbabin Nuzul.

PENGUMPULAN DAN PENERBITAN AL-QUR'AN


1.       PENGERTIAN JAM'UL QUR'AN / PENGUMPULAN AL-QURAN

                Yang dimaksud dengan pengumpulan Qur'an ( Jam'ul Qur'an ) oleh para ulama adalah salah satu dari dua pengertian berikut :

Pertama : Pengumpulan dalam arti menghafalkan Hifdzuhu ( menghafalkannya dalam hati).

Jumma'ul Quran artinya huffazuhu ( penghafal-penghafalnya, orang yang menghafalkannya didalam hati). Inilah makna yang dimaksudkan dalam firman Allah kepada Nabi-Nabi senantiasa menggerak-gerakkan kedua bibir dan lidahnya untuk membaca Qur'an ketika itu turun kepadanya sebelum jibril selesai membacakannya, karena ingin menghafalkannya:

AYAT MAKKIYAH & MADANIYAH


1.       PERHATIAN ULAMA TERHADAP MAKKIYAH & MADANIYAH

                Para ulama begitu tertarik untuk menyelidiki surah-surah makki dan madani. Mereka meneliti Qur`an ayat demi ayat dan surah-demi surah untuk ditertibkan, sesuai dengan nuzulnya, dengan memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka mengumpulkan antara waktu, tempat dan pola kalimat. Cara demikian merupakan ketentuan cermat yang memberikan pada peneliti obyektif, gambaran mengenai penyelidikan, ilmiah tentang ilmu makki dan madani. Dan itu pula sikap ulama kita dalam melakukan pembahasan-pembahasan terhadap aspek kajian Qur`an lainnya.

Senin, 31 Oktober 2011

ASBAABUN NUZUL


1.       PERHATIAN PARA ULAMA TERHADAP ASBABUN NUZUL

                Para peneliti ilmu-ilmu Qur’an menaruh perhatian besar terhadap pengetahuan tentang Asbabun Nuzul. Untuk menafsirkan Qur’an ilmu ini diperlukan sekali, sehingga ada pihak yang mengkhususkan diri mengenai pembahasan dalam bidang itu.  Yang terkenal diantaranya ialah :

Minggu, 30 Oktober 2011

AYAT YANG PERTAMA & TERAKHIR TURUN


1.       YANG TURUN PERTAMA KALI.

Ada dua pendapat yang dikenal tentang ayat yang turun pertama kali, masing-masing dengan dalil sbb:

Pendapat Pertama : Surat Al-Alaq 1-5

                Yang paling sahih mengenai yang pertama kali turun ialah firman Allah :

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

AYAT MAKKIYAH & MADANIYAH


1.       PERHATIAN ULAMA TERHADAP MAKKIYAH & MADANIYAH

                Para ulama begitu tertarik untuk menyelidiki surah-surah makki dan madani. Mereka meneliti Qur`an ayat demi ayat dan surah-demi surah untuk ditertibkan, sesuai dengan nuzulnya, dengan memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka mengumpulkan antara waktu, tempat dan pola kalimat. Cara demikian merupakan ketentuan cermat yang memberikan pada peneliti obyektif, gambaran mengenai penyelidikan, ilmiah tentang ilmu makki dan madani. Dan itu pula sikap ulama kita dalam melakukan pembahasan-pembahasan terhadap aspek kajian Qur`an lainnya.

Jumat, 28 Oktober 2011

TURUNNYA AL-QUR'AN


1.       TAHAPAN TURUNNYA AL-QURAN

                Allah SWT menjelaskan secara umum tentang turunnya Al-Quran dalam tiga tempat dalam Al-Quran, masing-masing :

a)      Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ

Kamis, 27 Oktober 2011

WAHYU


1.       ARTI WAHYU

a.       Pengertian Wahyu secara Bahasa
       Dikatakan wahaitu ilaih dan auhaitu, bila kita berbicara kepadanya agar tidak diketahui orang lain. Wahyu adalah isyarat yang cepat. Itu terjadi melalui pembicaran yang berupa rumus dan lambang, dan terkadang melalui suara semata, dan terkadang pula melalui isyarat dengan sebagian anggota badan.

Minggu, 23 Oktober 2011

IJAZ AL-QUR'AN


1.       PENGERTIAN IJAZ QURAN DAN MUKJIZAT

a.       Pengertian i’jaz menurut bahasa:
                Kata I’jaz adalah isim mashdar dari ‘ajaza-yu’jizu-i’jazan yang mempunyai arti “ketidakberdayaan atau keluputan” (naqid al-hazm). Kata i’jaz juga berarti “terwujudnya ketidakmampuan”, seperti dalam contoh: a’jaztu zaidan “aku mendapati Zaid tidak mampu".

DEFENISI AL-QUR'AN


1.       PENGERTIAN / DEFINISI AL-QURAN

Pengertian Al-Quran meliputi dua hal, yaitu secara bahasa dan secara istilah, masing-masing sbb :

a.      Pengertian Al-Quran secara bahasa
                Lafadzh Qara`a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira`ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapih.

PENGANTAR ULUMUL QUR'AN



  1. PENGERTIAN ULUMUL QURAN

                Kata u`lum jamak dari kata i`lmu. i`lmu berarti al-fahmu wal idraak (faham dan menguasai). Kemudian arti kata ini berubah menjadi permasalahan yang beraneka ragam yang disusun secara ilmiah.
                Jadi, yang dimaksud dengan u`luumul qu`ran ialah ilmu yang membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan Al-Quran dari segi asbaabu nuzuul."sebab-sebab turunnya al-qur`an", pengumpulan dan penertiban Qur`an, pengetahuan tentang surah-surah Mekah dan Madinah,An-Nasikh wal mansukh, Al-Muhkam wal Mutasyaabih dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Qur`an.

Jumat, 21 Oktober 2011

METODE TAKHRIJ HADITS

Takhrij Hadis dan Metode-Metodenya

Menurut Mahmud al-Tahhan, pada mulanya ilmu Takhrij al-Hadis tidak dibutuhkan oleh para ulama dan peneliti hadis, karena pengetahuan mereka tentang sumber hadis ketika itu sangat luas dan baik. Hubungan mereka dengan sumber hadis juga kuat sekali, sehingga apabila mereka hendak membuktikan ke-sahih-an sebuah hadis, mereka dapat menjelaskan sumber hadis tersebut dalam berbagai kitab hadis, yang metode dan cara-cara penulisan kitab-kitab hadis tersebut mereka ketahui.[1]

Kamis, 20 Oktober 2011

PENGERTIAN ULUMUL HADITS


Pengertian Ulumul Hadits
Ulum al-hadist terdiri dari atas 2 kata, yaitu ‘ulum dan Al-hadist. Kata ‘ulum dalam bahasa arab adalah bentuk jamak dari ‘ilm, jadi berarti “ilmu-ilmu”; sedangkan al-hadist di kalangan Ulama Hadis berarti “segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi SAW dari perbuatan, perkataan, taqir, atau sifat.” (Mahmud al-thahhan, Tatsir Mushthalah al-hadist (Beirut: Dar Al-qur’an al-karim, 1979), h.14) dengan demikian, gabungan kata ‘ulumul-hadist mengandung pengertian “ilmu-ilmu yang membahas atau berkaitan Hadis nabi SAW”.

Selasa, 18 Oktober 2011

METODOLOGI KRITIK SANAD HADITS


A.   Pengertian dan Sejarah Kritik Sanad Hadis
Kata  kritik merupakan alih bahasa  dari bahasa Arab  ﻧﻗﺩ  (naqd).[1] Sekalipun kata tersebut tidak terdapat dalam al-Qur’an maupun dalam al-Hadis, namun tidak berarti bahwa kegiatan kritik hadis bukan sebuah kegiatan ilmiah dalam kajian hadis, karena kegiatan ini memang muncul belakangan. Sedangkan kata kritik sendiri dalam Kamus Umum  Bahasa  Indonesia berarti sebuah usaha menemukan  kekeliruan dan kesalahan,[2]

METODOLOGI KRITIK MATAN HADITS

A.      Pengertian dan Sejarah Kritik Matan
Pegertian kata kritik sudah dijelaskan sebelumnya. Sedangkan kata matan secara etimologi adalah punggung jalan atau muka jalan, tanah yang tinggi dan keras. Secara terminology kata matan (matnul hadis) berarti materi berita yang berupa sabda, perbuatan atau taqrir Nabi SAW yang terletak setelah sanad yang terakhir. Secara umum, matan dapat diartikan selain sesuatu pembicaraan yang berasal/ tentang Nabi, juga berasal/ tentang sahabat atau Tabi’in.[1]

Qiyaas

A.  Pengertian Qiya>s
            Dalam kamus  lisa>n al- arab  qiya>s secara itimologi (lugawi), berasal dari kata قا سه - يقيسه yang berarti “mengukur” [4] menyamakan, dan menghimpun atau ukuran skala, bandingan, dan analogi[5]  dalam bukunya Umar Abdullah yang berjudul Sulla>m al-Wasul li Ilm al-Us}hu>l. yang dikutip dari bukunya Zaky al-Din Sya’ban,  Us}hu>l al-Fiqh al-Isla>mi  bahwa qiya>s diartikan dengan تقدير شيى ء بشيى آخر yaitu mengukur sesuatu dengan sesuatu yang lainnya.[6]

TEHNIK/METODOLOGI PERIWAYATAN HADITS

TEKNIK PERIWAYATAN HADIS


A. Bentuk-Bentuk Periwayatan Hadis dari Nabi
Dalam kamus besar Indonesia Periwayatan adalah kata yang memberoleh awalan “me” dan akhiran “an” yang berasal dari kata “riwayat” yaitu cerita yang turun temurun. Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, telah berhasil membimbing ummat kepada ajaran Agama yang dibawanya. Walaupun dia sukses dalam membimbing ummatnya, tapi kehidupan sehari-

PERKEMBANGAN HADITS

SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN HADITS

1.Perkembangan Hadits Pada Masa Rasullullah SAW
a.Cara Rasulullah Menyampaikan Hadis
Dalam riwayat Bukhari, disebutkan Ibnu Mas’ud pernah bercerita, bahwa Rasulullah SAW, menyampaikan hadisnya dengan berbagai cara, sehingga para sahabat selalu ingin mengikuti pengajiannya dan tidak mengalami kejenuhan.

Jumat, 30 September 2011

Konsep Abu Yazid Al-Bustami


1.                 Riwayat Hidup Abu Yazid al-Bustami
Nama lengkap beliau adalah Taifur bin Isa bin Surusyan[1]. Ia lahir sekitar tahun 200 H/814 M[2] di Bistam sebelah utara Persia dan dimakamkan di sana pada tahun 874 M[3]. Dijelaskan bahwa ia berasal dari lingkungan keluarga terhormat dan terpelajar. Ayahnya Isa bin Surusyan seorang pemuka masyarakat di Bistam, ibunya dikenal sebagai zahid sedangkan kakeknya sebelum masuk Islam adalah penganut Majusi.[4]

Selasa, 20 September 2011

ONTOLOGI


A.    Pengertian
Kata Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi menurut bahasa berasal dari bahasa Yunani. Kata Ontologi berasal dari kata “Ontos” yang berarti “berada (yang ada)”. Kata Epistemologi berasal dari kata “Episte” yang berarti “pengethuan”. Dan kata Aksiologi berasal dari kata “Axios” yang berarti “bermanfaat”. Ketiga kata tersebut ditambah dengan kata “Logos” berarti “ilmu pengetahuan, ajaran dan teori”.[1]

HADITS DIRAYAH

A.    Pengertian Hadis Dirayah
Ilmu secara bahasa berarti memahami sesuatu, ilmu disini berarti memahami sesuatu secara keseluruhan sedangkan ma'rifat adalah memahami secara bagian-bagiannya.
Hadits. Secara bahasa berarti baru, sedangkan secara istilah adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw, baik ucapan, perbuatan, ketetapan dan sifat pribadinya dan juga disandarkan kepada para sahabat dan tabi'in.
Hadits yang disandarkan kepada sahabat namanya hadits mauquf sedangkan hadits yang disandarkan kepada tabi'in namanya hadits maqthuu'.

NUZULUL QUR'AN

A.    Definisi Nuzul Al qur’an dan awal turunnya.
Nuzul Al Qur’an atau yang di Indonesia sering ditulis nuzulul qur’an terdiri dari dua kata yaitu nuzul dan al qur’an, kata nuzul berasal dari kata nazala yang dalam bahasa arab berarti meluncur dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah. Dalam konteks ini,bisa ditemui kalimat dalam salah satu ayat al qur’an yang berbunyi ;

Senin, 19 September 2011

METODE ILMIAH


LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL METODE ILMIAH

        Metode ilmiah tentu saja harus menjamin akan menghasilkan pengetahuan yang

 Ilmiah ,yaitu yang bercirikan objektivitas,konsisten, sistimatik.

 Langka-langka operasionalnya adalah sebagai berikut;         

 (1).Perumusan masalah

Minggu, 18 September 2011

DINASTI ABBASIYAH


A.    Proses Terbentuknya Dinasti Abbasiyah
Sebagaimana diketahui bahwa kekuasaan dinasti Bani Abbas atau khilafah Abbasiyah melanjutkan kekuasaan Bani Umayyah. Dinamakan khilafah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan Al-Abbas paman Nabi Muhammad SAW. dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah Al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn Al-Abbas. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang,dari tahun 132 H (750 M) s. d 656 H (1258). Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya.[1] \