Selasa, 01 November 2011

AYAT MAKKIYAH & MADANIYAH


1.       PERHATIAN ULAMA TERHADAP MAKKIYAH & MADANIYAH

                Para ulama begitu tertarik untuk menyelidiki surah-surah makki dan madani. Mereka meneliti Qur`an ayat demi ayat dan surah-demi surah untuk ditertibkan, sesuai dengan nuzulnya, dengan memperhatikan waktu, tempat dan pola kalimat. Bahkan lebih dari itu, mereka mengumpulkan antara waktu, tempat dan pola kalimat. Cara demikian merupakan ketentuan cermat yang memberikan pada peneliti obyektif, gambaran mengenai penyelidikan, ilmiah tentang ilmu makki dan madani. Dan itu pula sikap ulama kita dalam melakukan pembahasan-pembahasan terhadap aspek kajian Qur`an lainnya.
               
                Yang terpenting dipelajari para ulama dalam pembahasan ini adalah :
1)      Yang diturunkan di mekkah,
2)      Yang diturunkan di madinah,
3)      Yang diperselisihkan,
4)      Ayat-ayat makiah dalam surah-surah madaniah,
5)      Ayat-ayat madinah dlam surat makkiah,
6)      Yang diturunkan di mekkah sedang hukumnya madani,
7)      Yang diturunkan di mekkah sedang hukumnya madani,
8)      Yang serupa dengan yang diturunkan di mekkah ( makki ) dalam kelompok madani,
9)      Yang serupa dengan yang diturunkan di madinah ( madani ) dalam kelompok makki;
10)   Yang dibawa dari mekkah ke madinah,
11)   Yang dibawa dari madinah ke mekkah,
12)   Yang turun di waktu malam dan siang,
13)   Yang turun dimusim panas dan dingin,
14)   Yang turun diwaktu menetap dan dalam perjalanan.

Inilah macam-macam ilmu Qur`an yang pokok, berkisar disekitar makki dan madani, oleh karena dinamakan ` ilmul makki dan madani` .

2.       PENGERTIAN MAKKIYAH & MADANIYAH SERTA PERBEDAANNYA

Cara menentukan Makki dan Madani :
Untuk mengetahui dan menentukan makki dan madani para ulama bersandar pada dua cara utama :
·         Manhaj sima`i naqli ( metode pendengaran seperti apa adanya ) dan
·         Manhaj qiyasi ijtihadi ( menganalogikan dan ijtihad ).

Cara sima'i naqli : didasarkan pada riwayat sahih dari para sahabat yang hidup pada saat dan menyaksikan turunnya wahyu. Atau dari para tabi`in yag menerima dan mendengar dari para sahabat sebagaiamana, dimana dan peristiwa apa yang berkaitan dengan turunnya wahyu itu. Sebagian besar penentuan makki dan madani itu didasarkan pada cara pertama. Dan cotoh-contoh diatas adalah bukti paling baik baginya. Penjelasan tentang penentuan tersebut telah memenuhi kitab-kitab tafsir bil ma`tsur. Kitab asbabun Nuzul dan pembahasan-pembahasan mengenai ilmu-ilmu Qur`an.
               
Cara qiysi ijtihadi :  didasarkan pada ciri-ciri makki dan madani. Apa bila dalam surah makki terdapat suatu ayat yang mengandung ayat madani atau mengandung persitiwa madani, maka dikatakan bahwa ayat itu madani. Dan sebaliknya. Bila dalam satu surah terdapat ciri-ciri makki, maka surah itu dinamakan surah makki. Juga sebaliknya. Inilah yang disebut qiyas ijtihadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar